BEBERAPA ISTILAH
DAN PENGERTIAN
A. Ilmu Gizi
Ilmu
yang mempelajari makanan yang diperlukan (berhubungan ) dengan kesehatan
Kata Gizi berasal dari bahasa Arab, yaitu gidza yang atinya makanan atau Ilmu Gizi adalah suatu cabang
Ilmu Pengetahuan yang khusus mempelajari hubungan antara makanan dan Kesehatan
Tubuh, (PIN Dietetik, 2003). Di Indonesia jumlah Tenaga Gizi yang tersebar baik
dipelayanan maupun di pendidikan adalah (Depkes, 2003) sebanyak 10,685 orang
atau 2,37 % dari total Tenaga Kesehatan.
1. Zat gizi : bahan (zat kimia) yang terdapat dalam makanan yang diperlukan untuk
kesehatan
2. Makanan
Bahan (tidak termasuk obat) yang menagndung
zat gizi atau zat kimia yang dapat
diubah menajdi zat gizi oleh tubuh
3. Diet : Susunan bahan makanan dalam sehari yang disusun untuk keperluan tertentu
4. Status
Gizi : Keadaan tubuh sebagai
dampak dari konsumsi makanan, dapat diukur dari
Fisik (anatmis), klinis dan biokemia
5. RUANG LINGKUP ILMU GIZI
Mulai dari produksi lalu diolah dengan teknologi
dibeberapa industri lalu didisribusikan ke pasaran selanjutnya di olah oleh Ibu
rumah tangga untuk keluarganya dari situlah kita ketahui bagaimana pola
konsumsi dari bahan makanan itu dikonsumsi oleh masyarakat atau keluarga
tersebut apakah memenuhi pola konsumsi yang semestinya atau belum dan dari
situlah kita dapat menyimpulkan apakah menimbulkan penyakit akibat gizi yang
dikonsumsinya atau bagi yang memerlukan gizi tersebut lalu makanan yang kita konsumsi
itu mengalami proses pencernaan dan metabolisme
menjadi zat gizi (nutrient) di
dalam tubuh yang mana digunakan untuk berbagai keperluan
dan aktivitas baik diluar maupun aktivitas yang
dilakukan oleh organ-organ tubuh kita seperti jantung,ginjal dan hati yang mana
akan melakukan kerjanya tentunya memerlukan asupan gizi yang seimbang.
6.
Zat gizi dapat dikelompokkkan menjadi 3 kelompok besar
Zat gizi
1.
Makro nutrient
2.
Mikro nutrient
3.
Non nutrient food
Makro nutrient meliputi:
1.
Karbohidrat
2.
Protein
3.
Fat
Mikro nutrient meliputi:
1.
Mineral
2.
Vitamin
Non nutrient
food
1.
Flavonoid
2.
Isoflavon
B. Kebutuhan Zat Gizi
Merupakan gambaran
banyaknya zat gizi yang diperlukan oleh setiap orang agar dapat hidup
sehat.apabila seseorang mengalami kekurangan zat gizi maka akan terjadi:
1.
Lapar
2.
Berat badan menurun
3.
Produktivitas kerja menurun
4.
Gizi kurang dan buruk
5.
Kematian.
Sedangkan apabila
mengalami kelebihan gizi
1.
Akan terjadi timbunan lemak/gemuk
2.
Gangguan absorbsi dan toksik
3.
Dan akan menjadi penyakit
degeneratif
1. Angka kecukupan gizi (AKG)
Guna dilakukannya
mengukur angka kecukupan gizi adalah:
1.
Menilai konsumsi gizi
2.
Bisa diterapkan pendidikan gizi
kepada masyarakat
3.
Melakukan perencanaan makanan
tambahan
4.
Perencanaan penyediaan pangan
regional/nasional
5.
Patokan label pangan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi angka kecukupan gizi seseorang adalah:
1.
Umur : semakin besar umur maka
tingkat kecukupan gizi semakin tinggi/banyak
2.
Aktivitas : semakin berat suatu
aktivitas yang dilakukan seseorang maka tingkat kebutuhan gizi semakin banyak
3.
Jenis kelamin : tingkat gender
antara laki-laki dengan perempuan sangat berbeda dalam memenuhi tingkat
kebutuhan gizinya
4.
Ukuran tubuh
5.
Keadaan fisiologi
Kebutuhan yang
diperlukan oleh manusia terdiri 5 kelompok besar dan 45-50 macam zat gizi
diantaranya adalah:
-
Energi : 50-60% Karbohidrat.12-15%
Protein,<30% Lemak
-
10 asam amino esensial
-
3 lemak esensial
-
14 macam vitamin
-
15-19 mineral
-
Serat
-
Air
Dalam penyusunan
menu seimbang ditentukan oleh:
-
Gizi : sesuai dengan kecukupan
yaitu dimana gizi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh
seseorang tersebut yang memenuhi standar kecukupan gizi
-
Preferensi : Kesukaan yaitu dimana
gizi yang diperlukan oleh seseorang sesuai dengan kesukaan dalam memenuhi gizi
yang seimbang
-
Ekonomi : Daya beli yaitu dimana
tingkat pemenuhan menu gizi yang seimbang tergantung dari daya beli dari
masyarakat itu sendiri apakah memenuhi standar menu gizi yang seimbang atau
bahkan sebaliknya
Keadaaan sakit dan
penyembuhan
Dalam keadaan sakit kita memerlukan makanan yang bergizi
yang berguna untuk recovery yang mana dalam kondisi sakit selera makan turun
sehingga konsumsi turun sehingga kita banyak kehilangan zat gizi dan terjadi
defisiensi zat gizi dan cara penanggulangannya adalah dengan terapi diet.
2.
Kebutuhan Energi
Energi dibutuhkan untuk :
–
Metabolisme
Basal : yaitu dimana energi tersebut dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan
kehidupan
–
Kerja
Luar : yaitu dimana energi tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan kerja
diluar atau melakukan aktivitas
–
Pertumbuhan:
yaitu dimana energi atau asupan makanan
yang kita butuhkan untuk pertumbuhan baik secara fisik maupun perkembangan
mental
–
Mempertahankan
suhu tubuh: yaitu dimana makanan tersebut akan menghasilkan energi sebagai
bahan bakar dalam tubuh kita sehingga menormalkan kembali suhu tubuh kita
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi :
1.
BB
: yaitu semakin tinggi berat badan maka
tingkat kebutuhan energi semakin banyak yang dibutuhkan oleh tubuh
2.
Aktivitas
fisik : semakin berat aktivitas fisik yang kita lakukan maka kebutuhan energi
yang dibutuhkan oleh tubuh semakin banyak pula dan begitu pula sebaliknya
3.
BMR
4.
Metabolisme
: semakin tinggi tubuh melakukan
metabolisme maka kebutuhan energi pada waktu itu semakin tinggi
5.
Suhu
Tubuh
6.
Seks
: tingkat seks seseorang sangat
mempengaruhi kebutuhan energi seseorang tersebut
7.
Pertumbuhan
dan Pembentukan jaringan baru
8.
Produksi
ASI: semakin banyak produk ASI yang dihasilkan maka semakin banyak pula
memerlukan kebutuhan energi yang diperlukan bagi ibu yang menyusui
9.
Stress yaitu
semakin tinggi tingkat stress maka akan semakin tinggi pula tingkat energi yang dibutuhkan
3.
Kebutuhan Protein
Menaksir kebutuhan protein :
–
Keseimbangan
nitrogen
–
Asam
amino esensial
Faktor yang mempengaruhi :
–
BB
–
Usia
–
Seks
–
Infeksi
–
Proses
penyembuhan/pertumbuhan
–
Kualitas
protein
Kebutuhan :
10 – 15% x total energi
Anak : 1, 5 – 2 gr/kg BB
Remaja : 1 – 1,5 gr/kg BB
Dewasa : 0,8 – 1 gr/kg BB
4.
Kebutuhan Lemak
-
<
30% dari total kalori (Indonesia : 25%)
-
Asam
lemak esensial (3%) : as.linoleat, linolenat dan arkhidonat
5.
Kebutuhan Vitamin
Berdasarkan :
-
Kebutuhan
harian
-
Cadangan
Kebutuhan Energi (E) dan Protein
(P) diutamakan karena :
1. Kebutuhan Energi (E) & Protein
(P) cukup maka Vitamin (V) & Mineral
(M) terpenuhi (jika konsumsi pangan beragam )
2. Kurang konsumsi Energi (E) lebih dini
diketahui
3. Dampak kurang konsumsi Energi (E)
& Protein (P) lebih berbahaya yang mana akan menimbulkan berbagai penyakit
dan masalah kesehatan
4. Tingkat konsumsi Energi (E) &
Protein (P) : indikator kecukupan pangan
wilayah
C.
Masalah Gizi Utama di
Indonesia
Yaitu kebanyakan orang indonesia mengalami kekurangan gizi yang meliputi:
1. Kurang gizi makro,yaitu berupa energi
dan protein
2. Kurang gizi mikro yaitu seperti
yodium,bsi ,zink,selenium,vitamin
Dan bahkan ada yang
mengalami kelebihan gizi sehingga menyebabkan diantaranya adalah:
1. overweight dan obesitas
2. Hiperlipidemia dan hipercholesteolmia
Dan tentunya masalah yang dialami diatas merupakan masalah berat dimana
setiap tahunnya jumlah penderitanya terus meningkat
1.
Besar
dan beratnya masalah gizi di Indonesia
Besanyar masalah gizi yang dialami di indonesia tentunya kita
lihat dari beberapa segi diantaranya yaitu:
1. Dilihat dari luasnya wilayah yang terkena
2. Banyak jenis masalah gizi
3. Banyaknya
penduduk yang terkena
Berat masalah dilihat dari beratnya akibat
terhadap kehidupan, seperti kematian dan cacat
2.
Masalah
Gizi Utama yang dialami di indonesia adalah
Kekurangan Gizi
1.
Kurang Energi Protein (KEP)
2.
Anemia Gizi
3.
Kurang Vitamin A
4.
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
Kurang Energi Protein
1.
Kurang Kalori Protein
2.
Gizi Kurang/Gizi Buruk
3.
Malnutrisi: Marasmus – Kwashiorkor
Dampak:
1. fisik yaitu akibat kekurangan gizi yang
dialami dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya fisik seseorang yaitu memilki
fisik yang kurus
2. Intelektual : akibat kekurangan gizi dapat
mempengaruhi tingkat intelektual seseorang karena otak butuh nutrisi sehingga
perkembangan otaknya menjadi lambat
3. Kekebalan tubuh : akibat kekurangan gizi dapat juga
mempengaruhi sistem imun menjadi lemah karena kurangnya asupan makanan yang
bergizi bagi tubuh karenabutuh akan hal itu untuk bertahan dari serangan
penyakit
4. Kesakitan : dan akibat jangka lama dapat mengalami
kesakitan pada tubuh atau penyakit diantaranya adalah marasmus
5. Kematian : dan apabila tidak ditanggulangi
secara cepat maka dapat menyebabkan kematian
Akibat gizi kurang maka tingkat perkembangan otak seseorang menjadi
lambat dan bahkan menyebabkan infeksi sehingga mutu seseorang tersebut menjadi
rendah dan menjadi beban bagi mereka yang mengalami akan hal itu karena hanya
melahirkan orang-orang yang daya tangkapnya kurang
Jika kita bandingkan dengan otak yang telah mencukupi nutrisi dan gizinya
perkembangan otaknya terisi semua
sehingga menghasilkan generasi yang anak cerdas dan produktif dan
memilki mutu SDM yang tinggi dan sekaligus merupakan aset yang dimilki dan
sukses dalam berkarir dan menempuh pendidikan
3.
Penyebab timbulnya kurang
gizi adalah:
Jika kita lihat dari Tingkat Makro:
1.
KEP berat dengan keadaan status ekonomi
2.
Penurunan KEP = penurunan kelompok dibawah garis kemiskinan
3.
Ketersediaan pangan : ketersediaan pangan angat bergantung sekali dalam peningkatan gizi
apakah suatu keluarga tersebut tahan pangan atau tidak
Tingkat Mikro:
- Tingkat kesehatan (infeksi)
- Sanitasi lingkungan : sanitasi lingkungan sangat berpengaruh sekali dalam mendukung hal ini apakah suatu lingkungan tersebut bersih atau malah sebaliknya
Program
intervensi
Yaitu
melalui Program
UPGK meliputi:
a) penimbangan balita,
b) KIE,
c) pemanfaatan
pekarangan,
d) PMT,
e) oralit,
f) kapsul vit A : melalui posyandu
Anemia Gizi
Terbanyak dari
kasus terjadinya anemia gizi adalah karena defisiensi zat besi
Akibat yang
ditimbulkan adalah:
a) Kemampuan intelektual
menjadi berkurang atau
menurun
b) Produktifitas kerja : yaitu akan terjadi penurunan
produktivitas kerja
c) Morbiditas anak
d) Mortality ibu
e) BBLR dan keguguran
Penyebab Anemia Gizi
a)
Jumlah Fe tidak cukup dalam makanan : karena kurangnya mengkonsumsi makanan yang
mengandung kaya akan zat besi
b)
Absorbsi Fe rendah :
yaitu tubuh kurang mengabsorbsi Fe oleh sebab itu perlunya vitamin penambah
darah atau tablet Fe
c)
Kebutuhan naik
d)
Kehilangan darah :
disebabkan karena kecelakaan yang menyebabkan kekurangan darah dan berimbas
kurangnya Fe dan Hb
Program intervensi
a) Pemberian tablet besi
pada ibu hamil (Posyandu dan Puskesmas)yang mana akan meningkatkan kembali Fe dan Hb dari ibu hamil tersebut
sehingga sang bayi dan ibu selamat dari proses persalinan dan lahir sehat
b) KIE (penyuluhan gizi): yaitu dengan memberikan penjelasan
kepada ibu-ibu hamil betapa pentingnya menjaga kesehatan tubuh dalam hamil
c) Fortifikasi makanan:
dalam taraf penelitian Garam dan mie diproduksi dibanyak produsen
Sebab:
- Keadaan sosial ekonomi : yaitu yaitu penghasilan dari keluarga yang kurang mampu tidak mencukupi akan hal itu
- Ketidaktahuan : pengetahuan yang kurang dari masyarakat akn makanan yang memilki kandungan vitamin A
- Akibat infeksi
- Kekurangan ASI: akibat bayi yang kekurangan ASI maka sang anak mengalami resiko anemia
Program intervensi
a)
Distribusi kapsul vitamin A pada anak-anak : tentunya hal itu didistribusikan melalui
puskesmas atau posyandu
b)
Fortifikasi makanan: dalam taraf penelitian .Perubahan warna makanan
Gangguan Akibat
Kekurangan Iodium
Akibat GAKI:
- Pembesaran kelenjar iodium : kelenjar gondok
- Gangguan pertumbuhan (cebol, bisu, tuli): akibat kekurangan yodium maka akan menghambat pertumbuhan seseorang
- Gangguan mental: gperkembangan mental akan terganggu
- Gangguan neuro motor
Besarnya masalah
Didaerah endemik:
pegunungan di beberapa propinsi di Indonesia: karena orang gunung jarang mengkonsumsi garam
yang mengandung yodium ini disebabkan karena wilayahnya yang terlalu terisolir
dan jarang pula orang gunung itu yang datang ke kota dalam memenuhi kebutuhan
garam-garaman yang beryodium
Apa yang
terjadi bila IBU HAMIL (BUMIL) menderita kekurangan YODIUM ?
- Abortus (keguguran):
- Anak lahir mati
- Anak lahir prematur
- Anak lahir Kretin
- Anak lahir tapi dengan berbagai ragam cacat
KEKURANGAN YODIUM DIDERITA OLEH BAYI DAN
ANAK
- Pertumbuhan anak terganggu (kecil dan pendek)
- Tingkat kecerdasan rendah (anak bodoh)
- Malas dan tidak mempunyai inisiatif
- Sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar
Program intervensi
a) Program iodisasi
garam
b) Program penyuntikan
preparat beriodium
c) Penyuluhan : yaitu dengan penjelasan yang
diberikan kepada masyarakat akan kebutuhan yodium dalam kehidupannnya
sehai-hari
d) Iodisasi air
e) Tetes iodium
Masalah Gizi lain
- Muncul Obesitas
- Prevalensi: wanita diatas usia 40 tahun: mencapai 30% overweight dan obese
Akibat yang ditimbulkan obesitas adalah : PJK, kanker,
diabetes melitus, hipertensi
Untuk hidup tubuh membutuhkan zat gizi
- Hidarat Arang
- Protein
- Lemak
- Vitamin
- Mineral
- Air
Bahan Makanan
Pokok
a) Proporsi cukup besar
b) Sumber utama energi
c) Sumber protein
Bahan makanan lauk
pauk
Sumber utama protein
Bahan makanan
sayur dan buah
a) Sumber vitamin dan
mineral
b) Sumber energi
Fungsi Makanan
- Sumber zat pembangun : ikan, telur, ayam, daging, susu, keju, kacang-kacangan, tempe, tahu, oncom (LAUK-PAUK)
2.
Sumber zat pengatur : sayuran dan buah-
buahan
3.
Sumber energi : beras, jagung,
gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti, mie, pisang
dll (PANGAN POKOK)
Kebutuhan zat gizi
- Basal metabolism rate (aktifitas dasar)
- Aktifitas fisik
- Tumbuh-kembang
- Pengganti jaringan yang rusak
- Pertahanan tubuh
Energi dibutuhkan
untuk
1. Metabolisme basal
2. Aktifitas fisik
3. Pencernaan
1. Metabolisme basal
2. Aktifitas fisik
3. Pencernaan
Metabolisme basal diperlukan untuk Mempertahankan :
a) Tegangan jaringan
b) Suhu tubuh
c) Aktifitas pernafasan,
jantung, pencernaan
D.
Menilai status gizi
Beberapa cara menilai status gizi adalah dengan cara berikut:
1. Pengukuran antropometri
2. Pemeriksaan gejala-gejala klinik
3. Pemeriksaan biokimia darah
Penilaiannya adalah dengan cara:
1. Membandingkan ukuran-ukuran itu
dengan standar baku
2. Melihat rasio (perbandingan) beberapa
ukuran,seperti BB menurut tinggi badan
3. Mengkombinasikan beberapa ukuran
sekaligus
Contoh:
TB Menurut umur,dikombinasikan dengan BB menurut Tinggi Badan (TB)
Baku rujukan atau standar dipakai:
1. Tanner,dari penelitian Tanner di
inggris
2. Harvard dari penelitian Stuart
3. WHO NCHSdan dipakai sebagai standar
baku di seluruh dunia
Tujuan dilakukan pengukuran adalah:
1. Pemantauan status gizi apakah gizi
yang dimiliki seseorang tersebut telah mencukupi atau mengalami kekurangan atau
gizi buruk
2. Dapat menjadi Survei gizi tiap
tahunnya apakah gizi di indonesia telah mencukupi
3. Dan dapat pula menjadi tes skrining
Pengukuran antropometri
Paling sering digunakan dan paling mudah dan praktis.ukuran-ukuran yang
paling sering digunakan adalah:
1. Tinggi badan(TB)
2. Berat badan (BB)
3. Lingkar lengan atas( LILA)
Pada orang dewasa sering dipakai lingkaran perut,lingkaran paha,lingkaran
pinggul.pengukuran yang paling umum dan banyak dipakai pada orang dewasa adalah
Body Mass Index (BMR)
Peralatan yang digunakan dalam mengukur adalah:
1. BB: timbangantanpa
per,dacin.elektronik timbangan bayi(perlu ditera,pembacaan nomor berat jelas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar